Thursday, April 12, 2012

Berantas Narkoba Perlu Dukungan Masyarakat



JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Pol Sumirat mengungkapkan, memberantas peredaran narkoba di Indonesia tidak mudah, apalagi peredaran narkoba di dalam tahanan. BNN tidak bisa bergerak sendiri, perlu dukungan masyarakat.

"Pertama luas wilayah Indonesia, seperti diketahui garis pantai Indonesia panjangnya 81 ribu km. Banyak garis pantai yang tidak diawasi petugas. Artinya, hanya sekitar 250 pelabuhan resmi yang diawasi petugas. Pantai-pantai lain terbuka, seperti di Ujung Genteng itu terbuka," ujar Sumirat di Jakarta, Kamis (12/4/2012).

Hal kedua yang menjadi kesulitan adalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan peredaran narkotika di lingkungan mereka. Padahal, menurut Sumirat, sekecil apapun informasi dari masyarakat, bisa membantu penyelidikan dan pemberantasan narkotika.

"Dulu memang kurang sekali, sekarang sudah meningkat. Makanya kita membuka suara masyarakat melalui email, sekarang sudah lumayan. Hanya ini yang perlu kita sosialisasikan terus supaya masyarakat berkomitmen lah," lanjutnya.

Sipir

Mengenai peredaran narkotika di lembaga pemasyarakat, sidak ke dalam lembaga pemasyarakatan, diungkapkan Sumirat, menjadi langkah penting. Menurutnya kasus luar biasa seperti itu harus ditangani dengan langkah yang luar biasa pula.

Pihaknya menemukan sejumlah indikasi ada oknum penjaga tahanan turut andil dalam peredaran di dalam tahanan. Ia melanjutkan, berdasarkan data yang dimiliki, 40 persen narapidana merupakan pecandu narkotika yang tak direhabilitasi, artinya mereka akan terus membutuhkan barang haram tersebut.

"Sehingga pecandu dan bandar sudah merasa enak, pasarnya sudah ada, tinggal memasukan barangnya. Bagaimana memasukan barangnya, kekuatan bandar dan pecandu itu bisa mempengaruhi petugas yang ada disana," lanjutnya.

Sejak Desember 2011, BNN telah melakukan sidak di 5 Lembaga Pemasyarakatan yaitu Tanjung Gusta, Makasar, Pekanbaru, Cipinang dan Pemuda Tangerang. Namun, pihaknya baru menemukan satu sipir yang terbukti terlibat dalam peredaran narkotika, yaitu di lapas kelas II Pekanbaru.


Referensi by : http://www.kompas.com/

Artikel Terkait :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

 

Blog IrArsal Copyright © 2012 Bitiq is Designed by Arsal, The Blog Full of Sharing