Thursday, April 12, 2012

"Kepada yang Pintar, Jangan Pelit Saat UN"



BANDUNG - Ketidakjujuran saat ujian sudah membudaya di sekolah-sekolah di Indonesia, terutama saat ujian nasional (UN). Begitu parahnya, tak jarang para guru pun membantu siswanya menyontek.

"Saat UN, kadang ada guru yang bertanya, siapa yang pintar? Lalu guru itu bilang, 'Bagi yang pintar, jangan pelit ya,'" tutur Ilman Dzikri, siswa SMAN 20 Bandung, dalam jumpa pers Potensi Pelanggaran UN di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Kamis (12/4/2012).

Menurut Ilman, maksud guru tersebut memang baik. Tetapi, caranya salah. Selain terdorong telah membudayanya nyontek, tindakan guru itu, menurut Ilman, juga karena sayang kepada muridnya. "UN kan menakutkan. Mungkin guru itu terpaksa ngomong seperti itu," jelasnya.

Di Bandung, sekelompok pelajar peduli kejujuran membentuk gerakan Mantap Gan alias Mandiri Terpercaya Gerakan Anti Nyontek Nasional. Menurut koordinator gerakan, Fadly Ahmad, Mantap Gan menjadi inisiasi gerakan anti nyontek di SMA-SMA di Bandung.

"Banyak siswa yang tidak setuju dengan gerakan ini," kata Fadly.

Fadly bercerita, tahun lalu, ada kelompok kontra yang memakai pita merah sebagai wujud perlawanan terhadap Mantap Gan yang memakai pita biru. "Mereka merasa terancam," katanya.

Meski begitu, Fadly berharap, gerakan kejujuran tersebut menular kepada semua siswa termasuk guru. Selain melakukan gerakan kejujuran anti nyontek, Mantap Gan juga jadi wadah bagi siswa untuk berkegiatan, misalnya belajar bersama, seminar motivasi, dan publikasi via sosial media.

"Klimaks gerakan ini adalah deklarasi antinyontek dan memakai pita biru saat UN," katanya.

Referensi by: http://okezone.com

Artikel Terkait :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

 

Blog IrArsal Copyright © 2012 Bitiq is Designed by Arsal, The Blog Full of Sharing