”Big is beautiful” demikian slogan yang biasa dipakai para wanita bertubuh gemuk untuk membesarkan hatinya karena tidak bertubuh langsing. Namun, memiliki tubuh gemuk sebenarnya tidak semata berkaitan dengan keindahan, bahkan lebih terkait pada kesehatan. Termasuk hubungannya dengan penyakit pada anaknya.
Berdasarkan survei yang dilakukan di Amerika Serikat, diketahui bahwa ibu yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD).
“Jika ada hal apapun yang bisa Anda lakukan untuk menjadi sehat, maka ini adalah alasan yang patut dipertimbangkan oleh para ibu,” kata Paula Krakowiak, pemimpin tim peneliti dari University of California, Davis, dikutip Reuters (10/04/2012).
Krakowiak dan rekan-rekannya memperhatikan 1.004 anak usia 2 hingga 5 tahun, yang dilahirkan di California dan telah mengikuti penelitian yang dilakukan pihak UC Davis.
Di antara mereka terdapat 517 anak yang mengalami gangguan spektrum autisme dan 172 anak mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.
Di antara anak-anak yang mengalami gangguan spektrum autisme, 48 orang lahir dari ibu penderita diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional. Sebanyak 111 anak lahir dari ibu yang obesitas alias memiliki berat badan berlebih, dan 148 anak lahir dari ibu yang menderita penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi.
Pada kasus pertumbuhan lambat pada anak, 20 di antaranya lahir dari ibu penderita diabetes tipe 2, sebanyak 41 anak lahir dari ibu bertubuh gemuk dan 60 anak lahir dari penderita masalah diabolik, seperti darah tinggi.
Secara keseluruhan, hubungan antara ibu penderita diabetes tipe 2 dengan anak autis tidak signifikan. Namun, peneliti menemukan keterkaitan yang erat antara anak autis dengan ibu yang kegendutan atau memiliki tekanan darah tinggi.
Sedangkan pertumbuhan lambat yang diderita anak, berkaitan dengan penyakit diabetes, kegemukan dan juga masalah metabolik yang diderita ibunya.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat memperkirakan, sekarang ini terdapat 1 dari setiap 88 anak Amerika menderita autis. Angka itu naik 25 persen dari kasus autis yang tercatat pada tahun 2006.*
Referensi: Hidayatullah.com
Artikel Terkait :
0 comments:
Post a Comment